PENDAHULUAN
Metode pembelajaran bahasa Arab telah mendapatkan perhatian dari para pakar pembelajaran bahasa dengan melakukan berbagai kajian dan penelitian untuk mengetahui efektifitas dan kesuksesan berbagai metode. Namun dari para pakar juga terdapat perbedaan mengenai Metode pembelajaran bahasa arab diantaranya adalah mengenai makna bahasa serta tujuan pengajarannya, di dalam pembelajaran bahasa Arab terdapat metode-metode yang harus diketahui oleh pembelajar diantaranya adalah metode pembelajaran Mufradat. Metode pembelajaran mufradat adalah komponen atau unsur penting yang merupakan tuntutan dan syarat dasar dalam pembelajaran bahasa Arab.
Kemudian yang kami paparkan dalam makalah ini adalah apa dan bagaimana metode pembelajaran mufradat? Apakah berarti seorang siswa mempelajari makna kata bahasa Arab yakni mampu menerjemahkan kedalam bahasanya, atau mampu mengartikannya sesuai dengan kamus? Atau mempunyai pengertian lain.
Kami menyadari bahwa dalam tugas ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan dan jauh dari kata sempurna untuk itu tanggapan, teguran, dan kritikan serta saran yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan dari teman-teman.atau siapapun, kami juga berharap semoga tugas ini bermanfaat .
Dan terahir kami ucapkan tereima kasih sebanyak-banyaknya kepada bapak dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu demi untuk mengantar dan mendampingi kami menuju kesuksesan di masa mendatang, kami hanya bisa berdo’a semoga jerih payah yang telah bapak usahakan mendapat balasan yang berlipat dari Allah SWT amin.
PEMBAHASAN
METODE PEMBELAJARAN MUFRADAT
a. Mufradat / Kosakata (Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata atau khazanah kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut dan kemungkinan akan digunakannya untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelejensia atau tingkat pendidikannya.
b. Menurut Horn, kosakata adalah sekumpulan kata yang membentuk sebuah bahasa. Peran kosakata dalam menguasai empat kemahiran berbahasa sangat diperlukan sebagaimana yang dinyatakan Vallet adalah bahwa kemampuan untuk memahami empat kemahiran berbahasa tersebut sangat bergantung pada penguasaan kosakata seseorang. Meskipun demikian pembelajaran bahasa tidak identik dengan hanya mempelajari kosakata. Dalam arti untuk memiliki kemahiran berbahasa tidak cukup hanya dengan menghafal sekian banyak kosakata.
c. Menurut Ahmad Djanan Asifuddin, pembelajaran kosakata (al-mufradât) yaitu proses penyampaian bahan pembelajaran yang berupa kata atau perbendaharaan kata sebagai unsur dalam pembelajaran bahasa Arab.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Mufradat / kosakata merupakan kumpulan kata-kata yang membentuk bahasa yang diketahui seseorang dan kumpulan kata tersebut akan digunakan dalam menyusun kalimat atau berkomunikasi dengan masyarakat. Komunikasi seseorang yang dibangun dengan penggunaan kosakata yang tepat dan memadai menunjukkan gambaran intelejensia dan tingkat pendidikan si pemakai bahasa.
Di sini dapat di jelaskan, yang dimaksud metode pembelajaran mufradat adalah bukan hanya sebagaimana yang dijelaskan di atas, namun siswa dikatakan mampu menguasai mufradat jika siswa di samping bisa menerjemahkan bentuk-bentuk mufradat juga mereka mampu menggunakannya dalam jumlah ( kalimat ) dengan benar. Artinya tidak hanya sekedar hafal kosakata tanpa mengetahui bagaimana menggunakannya dalam komunikasi yang sesungguhnya. Jadi dalam prakteknya setelah siswa memahami kosakata kemudian mereka diajari untuk menggunakannya baik dalam bentuk ucapan maupun tulisan.
1) Mendengarkan kata.
2) Mengucapkan kata.
3) Mendapatkan makna kata.
Dalam metode pembelajaran mufradat guru harus menyiapkan kosakata yang tepat bagi siswa-siswanya sehingga dengan mudah dapat dipahaminya, oleh karena itu guru harus berpegang pada prinsi-prinsip dan kriteria yang jelas.
C. Prinsip-prinsip Pemilihan Mufradat [3]:
a) Tawatur (Frequency), yaitu frekuensi penggunaan kata-kata yang tinggi dan sering itulah yang harus menjadi pilihan.
b) Tawazzu’ (Range), yaitu mengutamakan kata-kata yang banyak digunakan baik di negara Arab maupun di negara-negara non Arab atau di suatu negara tertentu yang mana kata-kata itu lebih sering digunakan.
c) Mutaahiyah (Availability), mengutamakan kata-kata atau kosakata yang mudah dipelajari dan digunakan dalam berbagai media atau wacana.
d) Ulfah (Familiarity), yakni mendahulukan kata-kata yang sudah dikenal dan cukup familiar didengar, seperti penggunaan kata شَمْسٌ lebih sering digunakan dari pada kata ذٌ كاءٌ , padahal keduanya sama maknanya.
e) Syumuul (Coverage), yakni kemampuan daya cakup suatu kata untuk memiliki beberapa arti, sehingga menjadi luas cakupannya. Misalnya kata بيت lebih luas daya cakupannya dari pada kata منـزل.
f) Ahammiyah (Significance), yakni mengutamakan kata-kata yang memiliki arti yang signifikan untuk menghindari kata-kata umum yang banyak ditinggalkan atau kurang lagi digunakan.
g) ‘Uruubah, yakni mengutamakan kata-kata Arab dari kata-kata serapan yang diarabisasi dari bahasa lain. Misalnya kata الهاتف , المذيـاع, التلفاز secara berurutan ini harus diutamakan pemilihannya dari pada kata التليفون , الراديو dan التلفزيون.
a) Dengan menampilkan benda atau sampel yang ditunjukkan oleh makna kata, seperti menampilkan pensil atau buku dan lain sebagainya.
b) Dengan peragaan tubuh, contoh guru membuka buku ketika menerangkan kata...
فتح الكتاب
c) Dengan bermain peran, seperti guru memerankan orang sakit yang memegangi perut dan dokter memeriksanya.
d) Menyebutkan lawan kata ( dhid ), contoh: كبير× صغير، طويل × قصير، جديد × قديم
e) Menyebutkan sinonim ( muradif ), contoh: بيت / منزل، نجا / سلم، نسي / سهى
f) Menyebutkan kelompok katanya, misalnya untuk menjelaskan makna kata عائلة guru bisa menyebut kata berikutnya زوج، أسرة، أولاد dan lain-lain.
g) Menyebutkan kata dasar kata dan kata bentuknya, contoh: .كتاب ج كتب، قلم ج أقلام
h) Menjelaskan makna kata dengan menjelaskan maksudnya.
i) Mengulang-ulang bacaan.
j) Mencari makna kata dalam kamus.
k) Menerjemahkan kedalam bahasa siswa, ini cara terakhir dan hendaknya guru tidak tergesa-gesa menggunakan cara ini.
a) Pembelajaran mufrodat pada tingkat dasar.
1. Menggunakan nyanyian / lagu dalam pembelajaran bahasa arab dapat dibedakan antara bernyanyi sambil belajar dan belajar sambil bernyanyi. Penggunaan lagu dalam pembelajaran mufradat dapat menghilangkan kejenuhan belajar, dan dapat memberikan kesenangan kepada pembelajar. Dapat meningkatkan penguasaan mufradat atau menambah perbendaharaan mufradat.
2. Dengan menampilkan benda atau sampel yang di tunjukkan makna kata, contoh: pensil atau buku.
3. Mendengarkan dan menirukan bacaan, dan mengulang-ulang bacaan.
b) Pembelajaran mufrodat pada tingkat menengah.
1. Menggunakan peragaan tubuh. Contoh guru membuka buku dalam menerangkan kata fathul kitab.
2. Menulis kata Penguasaan kosakata, siswa akan sangat terbantu bilamana ia diminta untuk menulis kata-kata yang baru dipelajarinya (dengar, ucap, paham, baca) mengingat karakteristik kata tersebut masih segar dalam ingatan siswa.
3. Dengan bermain peran.
4. Menyebutkan antonim dan sinonimnya.
5. Menyebutkan kelompok katanya.
6. Menyebutkan kata dasar dan kata bentuknya.
1. Menjelaskan makna kata dengan menjelaskan maksudnya.
2. Mencari makna kata dalam kamus.
3. Menerjemahkan ke dalam bahasa siswa.
4. Mengurutkan kata.
5. Meletakan kata dalam kalimat.
6. Memilih contoh kata yang baik.
7. Menyusun kalimat.
8. Memberikan harokat pada kata.
PENUTUP
Metode pembelajaran mufradat adalah bukan hanya sebagaimana yang dijelaskan di atas, namun siswa dikatakan mampu menguasai mufradat jika siswa di samping bisa menerjemahkan bentuk-bentuk mufradat juga mereka mampu menggunakannya dalam jumlah ( kalimat ) dengan benar. Artinya tidak hanya sekedar hafal kosakata tanpa mengetahui bagaimana menggunakannya dalam komunikasi yang sesungguhnya. Jadi dalam prakteknya setelah siswa memahami kosakata kemudian mereka diajari untuk menggunakannya baik dalam bentuk ucapan maupun tulisan.
Diantara langkah-langkah metode pembelajaran mufradat:
A. Gambaran Gelobal Metode Pembelajaran Mufradat.
B. Prinsip-prinsip Pemilihan Mufradat.
C. Cara Menjelaskan Makna Mufradat.
D. Contoh-contoh Metode Pembelajaran Mufradat.
a) Pembelajaran mufrodat pada tingkat dasar.
b) Pembelajaran mufrodat pada tingkat menengah.
c) Pembelajaran mufradat pada tingkat lanjut.
Demikian makalah yang bisa kami paparkan semoga bermanfaat bagi kita semua, saran dan kritik dari teman-teman sangat kami harapkan lebih khusus kepada Bapak Dosen Pengampu Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab.
DAFTAR PUSTAKA
Ø H. M. Abdul Hamid, M. A, dkk, Pembelajaran Bahasa Arab, UIN-Malang Press: Percetakan Sukses Offset Yogyakarta 2008, cet ke-1.
Ø Effendi, Ahmad Fuad, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, Misykat Malang: Percetakan Nuansa Jogjakarta, 2005, cet ke-3.
Ø http://Metode.multiply.com/journal/item/Metode-Pembelajaran-Mufradat/24.
DAFTAR ISI
Daftar Isi………………………………………………………………………………………..i
Pendahuluan……………………………………………………………………………………1
Pembahasan…………………………………………………………………………………….2
a. Pengertian Mufradat……………………………………………………………………2
b. Gambaran Gelobal Metode Pembelajaran Mufradat…………………………………...3
c. Prinsip-prinsip Pemilihan Mufradat……………………………………………………3
d. Cara Menjelaskan makna Mufradat……………………………………………………4
e. Contoh-contoh Metode Pembelajaran mufradat……………………………………….4
Penutup…………………………………………………………………………………………6
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………….7
[1] http://Metode.multiply.com/journal/item/Metode-Pembelajaran-Mufradat/24
[2] A. Fuad Efendi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, hlm. 99.
[3] H. M. Abdul Hamid, M. A, dkk, Pembelajaran Bahasa Arab, hlm. 60. UIN-Malang Press, 2008
[4] H. M. Abdul Hamid, M. A, dkk, Pembelajaran Bahasa Arab, hlm. 63
[5] http://Metode.multiply.com/journal/item/Metode-Pembelajaran-Mufradat/24